Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyambut baik pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam Konsultasi Tahunan ke-13 Indonesia-Malaysia.
Juru Bicara Kemenlu, Roliansyah (Roy) Soemirat, menyatakan pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat komunikasi reguler di tingkat tertinggi kedua negara.
“Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum baru bagi peningkatan kerja sama hubungan di antara kedua negara,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (28/7/2025).
Konsultasi Tahunan atau Annual Consultation merupakan mekanisme bilateral tertinggi antara Indonesia dan Malaysia yang pertama kali digelar pada 2006. Pertemuan ini sempat tertunda beberapa tahun, salah satunya akibat pandemi Covid-19.
Pertemuan tahun ini menjadi yang pertama bagi Presiden Prabowo dan PM Anwar sejak keduanya resmi menjabat.
Sejumlah isu strategis menjadi agenda pembahasan, mulai dari kerja sama bilateral, dinamika kawasan regional, hingga isu global. “Detailnya akan diumumkan dalam joint press statement yang disampaikan langsung oleh pimpinan kedua negara setelah pertemuan,” kata Roy.
Selain dialog tingkat tinggi, Presiden Prabowo dan PM Anwar juga dijadwalkan menyaksikan penandatanganan empat Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang mencakup kerja sama perbatasan darat, kesehatan, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam rangkaian kunjungan ini, PM Anwar juga akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Pertemuan strategis ini menjadi sinyal kuat komitmen kedua negara dalam mempererat kerja sama lintas sektor di tengah dinamika kawasan. Hasil konkret pertemuan akan diumumkan dalam pernyataan resmi bersama pada hari berikutnya.
